Asian Games 2018

1

“Let’s watch Asian Games!”

Semenjak sebulan lalu, aku sering berpapasan dengan spanduk bertuliskan Asian Games 2018 di jalan. Begitu semarak dan semangat semuanya menyambut event ini. Nggak heran sih. Asian Games ke-18 yang dimulai tanggal 18-08-18 di Indonesia—sehabis HUT RI pulak! Sungguh istimewa bukan?

Tapi… aku malah cuek-bebek. Nggak kepikir apa-apa soal Asian Games 2018, lempeng aja kayak jalan tol.

Ide buat nonton langsung Asian Games baru terlintas setelah lihat pembukaannya kayak gimana. Tiba-tiba aku, Onyip (bukan nama sebenarnya), dan Nure (bukan nama sebenarnya) jadi kebelet pengen datang ke Gelora Bung Karno.

Kita bertiga mendadak jadi Asian Games 2018 Enthusiasts. Grup Whatsapp kita, “Malang Kami Datang”, pun berganti nama menjadi “GBK We’re Coming”—seketika beralih fungsi jadi wadah share berita Asian Games 2018. laughing

Sayangnya, terhitung telat kita mencari tiket. Saking susahnya cari yang available, kita malah “asal” beli tiket buat nonton baseball. Padahal sih aslinya kita fans badminton—dan awam sama sekali soal baseball!dunno crazy rabbit Yang ada di pikiran kita saat itu, “Yang penting bisa ke GBK, yang penting bisa nikmatin suasana Asian Games.”

Ya kapan lagi juga sih bisa nonton Asian Games di Indonesia? Once in a lifetime experience lah. Padahal mah kantong lagi kering karena boros bulan ini—mana belum gajian pulak hiks.boohoo crazy rabbit

Seminggu kemudian, hari yang dinanti-nanti pun tiba. Tanggal 26 Agustus kemarin kita pergi ke GBK untuk lihat Indonesia lawan Hongkong.

Hari itu aku berangkat super pagi (untuk ukuran hari Minggu)—dari stasiun Bogor jam 8:40 dan tiba di stasiun Palmerah jam 10:20. Turned out I was way too early! Namun bus TransJakarta gratis yang kita tumpangi ternyata ngetem cukup lama (yah datangnya juga cuma sejam sekali kayaknya), jadi ujung-ujungnya kita malah telat sampai di GBK.

2

Look at that fuckin reflection!

3

Ternyata betul kata orang-orang: di GBK panas banget! Mana aku nonton pertandingan yang jam 12 siang pulak—di area outdoor! Kebetulan sekali beberapa bulan lalu aku iseng bikin topi custom. Berguna juga rupanya untuk dipakai berjemur di GBK! cool

4

Jadi gosong saya di sini 😀

Sebelum bisa masuk ke venue, hasil print barcode diperiksa berkali-kali dulu oleh petugas di beberapa titik. Yang nyebelin sih kita nggak bisa masuk tribun utama karena katanya penuh. Loh, masa sudah bayar mahal-mahal Rp 150.000 tapi nggak kebagian kursi sih? Nggak masuk akal banget. Kita malah dialihkan ke dua titik. Dua-duanya adalah tribun nggak beratap yang puanas banget dan pandangannya terhalang tiang lampu. straight face

Ya tapi mau bagaimana lagi? Untung kita cewek-cewek bertopi yang strong dan selow, jadi enjoy aja meski cengok dan kepanasan. Sejujurnya nggak seru amat pertandingannya, karena tim Indonesia kurang bagus mainnya (iya, batternya sangat mengecewakan). Namun karena ini pertama kalinya kita nikmatin langsung acara olahraga kelas internasional, kita sih asikin aja hahaha.

5

Sisi kiri

6

Sisi kanan

7

Photobombed by random kiddo

Momen paling berkesan justru datang dari penonton gokil. Jadi pelatih Hongkong tuh agak rese gitu. Setiap kali tim Indonesia cetak skor, dia protes ke wasit. Lama pulak, pertandingannya jadi terhenti beberapa kali. Tiba-tiba di belakang kita bertiga ada cowok teriak kesal, “Hei Giant pulang! Bantu Ibu jaga warung, Giant!” Parah banget ini sebenarnya, karena si  pelatih agak overweight orangnya. But man we couldn’t stop laughing at that time! rolling on the floor

Sayangnya, Indonesia kalah dari Hongkong dengan skor 4-7. Saat itu sudah jam setengah 4 dan kita belum makan siang sama sekali. Kita pun strolling di daerah pintu 1 untuk sholat dan cari minum. You know what, harga Aq*a dan P*cari di sini mencapai Rp 15.000/botol ukuran sedang. what crazy rabbit

Sehabis itu kita lanjut strolling ke pintu utama GBK. Wow, what a great view! Di sini suasana Asian Games lebih terasa lagi. GBK tampak seperti raksasa dari pintu masuk. Sederetan bendera peserta Asian Games 2018 menyambut pengunjung di sini. Ada juga spot-spot untuk foto di depan maskot Asian Games 2018 (sayangnya bukan berupa badut straight face). Saatnya ber-wefie ria! dance with me crazy rabbit

IMG-20180826-WA0025910

Ramai sekali GBK oleh turis luar maupun lokal, mostly datang bersama keluarga. You could see the happy faces—you could feel the hype.

11

Api abadi

At this point, kita sungguh kelaparan. Ada pujasera di sini tapi… harga makanan lokalnya justru bikin melotot. Ada stand yang jual soto betawi seharga Rp 65.000! drama crazy rabbit WTF, nggak ingat itu termasuk nasi atau nggak. Akhirnya sih kita jajan Yoshi*oya lalu berbaur dengan kumpulan orang yang sedang nobar badminton/voli.

12

13

What a dreadful T-shirt wkwkwk

Another random thing happened. Saat kita lagi berjalan di antara keramaian dalam misi mencari souvenir, ada cowok teriak girang, “Eh ada anak kimia!” surprise Yessss, senang rasanya topi dodol ini di-notice orang “seperguruan”. yesss crazy rabbit

14

Adamantane Squad!

Ternyata area pintu 6 ini lebih ramai lagi karena dekat dengan Superstore dan beberapa tempat nobar. Ada zona salah satu maskot juga—kayaknya sih ada Asian Fest di sana. Saat itu sudah menjelang maghrib. Suasananya sungguh luar biasa. It was fuckin festive and full of life! I already missed it before I even leave the place. Damn. Kita sampai kepikiran untuk datang kembali minggu depan.

15

Bung Karno

16

Sayangnya, aku gagal beli souvenir di Superstore—meski ini adalah niat utamaku datang ke GBK. It’s such a nonsense to build one medium store in one place only. Untuk masuk ke tokonya saja kamu harus mengantri sampai bermeter-meter! Sepuluh meter kayaknya ada deh. Serasa mau naik wahana di Dufan. Melihat pemandangan itu aku langsung menyerah. Ah memang bukan nasibku membawa pulang oleh-oleh dari Asian Games 2018. crying

17

Kami bertiga pun memutuskan untuk pulang. Percaya atau nggak, saat itu sudah maghrib, tapi di luar pintu 6 ternyata orang-orang malah baru datang untuk mengantri masuk GBK! Yes, the event was very alluring that people wouldn’t mind crowding here till late at night. It was THAT fascinating. It’s also a rare sight to see people walk delightfully on the street at Jakarta. Aku nggak akan pernah lupa pemandangan malam itu. The modern side of Jakarta, the people, the light. Everything.

Perjalanan pulangnya nggak begitu menyenangkan bagiku (karena terjebak jalur TJ). Aku sampai rumah jam 10 malam karena mampir dulu buat makan. I was exhausted yet excited. The feelings lingered for a while. It’s definitely one of the best day of 2018. I’m eager to try more of this with my friends!

Inikah yang dinamakan YOLO? Hahaha.

Sementara itu, grup Whatsapp kita sudah kembali menjadi “Malang Kami Datang”. Malang, see you on November!

 

Leave a comment